11.7 C
New York
Jumat, Maret 14, 2025

Buy now

spot_img

Aktivis Kritik Fiktif DPRD Bulukumba: Inspeksi Tanpa RAB, Hanya Drama Tahunan?

Infoberitanasional.co-Bulukumba – Sejumlah aktivis dari kelompok Asatu menyoroti kinerja DPRD Bulukumba yang dinilai hanya berisi “drama tahunan” dalam melakukan inspeksi lapangan terkait proyek-proyek di sektor pendidikan. Mereka menuduh DPRD lebih sibuk tampil di depan kamera daripada memastikan transparansi penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).

Dalam konferensi pers yang digelar kemarin, Ikar Aenul Ma’arif, juru bicara Asatu, mengungkapkan bahwa DPRD seolah memiliki “hobi” menemukan masalah pada fasilitas WC sekolah setiap tahun. Namun, masalah tersebut tak pernah benar-benar diselesaikan.

“WC sekolah jadi temuan abadi. Tapi apakah mereka pernah bicara soal kualitas bangunan seperti beton, sloof, atau kolom? Atau mungkin mereka memang tidak tahu karena datang tanpa Rencana Anggaran Biaya (RAB)?” sindir Ikar.
Inspeksi Tanpa RAB: Sekadar Formalitas?
Ikar menduga kuat bahwa inspeksi DPRD hanya dilakukan sebagai formalitas belaka, tanpa adanya dokumen pembanding seperti RAB. “Kalau mereka benar-benar serius, RAB itu wajib dibawa. Tapi kalau tanpa RAB, apa yang mereka bandingkan? Hanya lihat-lihat WC, terus apa lagi?” tambahnya.

Dokumen RAB, yang memuat rincian anggaran dan spesifikasi teknis, menurut Ikar, adalah kunci untuk memastikan pengawasan berjalan dengan baik. Namun tanpa itu, inspeksi lapangan lebih terlihat seperti “wisata kerja” daripada audit yang sesungguhnya.

Asatu juga menyoroti bahwa DPRD seharusnya bekerja sesuai aturan. Mereka menyebut sejumlah regulasi yang mengharuskan adanya transparansi dalam pengawasan anggaran, seperti:

UU Keuangan Negara No. 17 Tahun 2003

PP Pengelolaan Keuangan Daerah No. 58 Tahun 2005

Tata Tertib DPRD Pasal 73

Namun, Ikar mempertanyakan implementasi aturan tersebut di lapangan. “Mereka bisa bicara soal peraturan, tapi di lapangan buktinya apa? Hasil inspeksi tiap tahun sama saja: WC rusak. Ini bukan pengawasan, tapi dagelan,” ujarnya.

Harapan Perbaikan:

Asatu mendesak DPRD untuk memperbaiki pola kerja mereka dengan membawa dokumen pendukung lengkap, seperti RAB, saat inspeksi. “Kalau tidak, mereka hanya buang-buang waktu dan anggaran. Lebih baik duduk di kantor saja daripada turun lapangan tanpa persiapan,” tegas Ikar.

Hingga berita ini dirilis, Ketua DPRD dan anggota terkait belum memberikan klarifikasi. Sementara itu, sejumlah netizen mulai ramai mengomentari kritik ini, dengan beberapa menyebut bahwa kinerja DPRD tak lebih dari “panggung politik murah”.

“Ini soal WC atau soal DPRD yang tidak bekerja serius? Kalau tiap tahun WC terus, mungkin yang perlu diganti adalah tim yang mengawasi,” tulis seorang warga di media sosial.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles